Fatwafikih.com

Sunday, May 11, 2025

Sumayya binti Khayyat : Wanita Pertama yang Syahid dalam Islam



Dia adalah Sumayyah binti Khayyat, wanita mulia yang harus diteladani oleh para muslimah di era modern hari ini. 

Keteguhan imannya, Sumayyah binti Khayyat rela dan ikhals mengorbankan jiwanya demi mempertahankan imannya dalam menyembah Allah yang esa dan demi meraih keridhaan Rabbnya.

Sumayyah binti Khayyat mulanya merupakan seorang hamba sahaya yang bekerja pada Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah. Kemudian Sumayyah binti Khayyat dinikahi oleh Yasir seorang pendatang dari Yaman. 

Yasir yang seorang pendatang tak ada kabilah yang melindunginya dari kezaliman, maka dari itu ia mendapatkan perlindungan dari Bani Makhzum kekuasaan Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah. 

Setelah menikah Sumayyah binti Khayyat dan suaminya hidup tentram dan lahirlah dua putra bernama Ammar dan Ubaidullah.


Awal mula masuk Islam


Putra Sumayyah binti Khayyat, Amr bin Yasir, mendapat maklumat tentang agama yang penuh berkah daripada Rasulullah semasa dia masih muda. Disebabkan minat Ammar, dia pergi ke rumah Rasulullah di Arqam bin Arqam dan melihat sendiri wahyu itu turun.

Dengan penuh keyakinan Ammar bin Yasir berikrar syahadat untuk memeluk Islam dan menjadi seorang muslim dengan penuh kebahagiaan ingin menyampaikan kepada ayah dan ibunya, Sumayyah binti Khayyat dan Yasir. 

Cahaya iman ternyata juga sampai kepada Sumayyah binti Khayyat dan suaminya dari kabar gembira tersebut, keduanya mengikuti jejak putranya untuk bersyahadat dan memeluk islam.

Ada yang meriwayatkan bahwa Sumayyah adalah orang ketujuh yang memeluk Islam (Ibnu Mandah: al-Mustakhraj, 2/516).


Perjuangan Mempertahankan Agama Tauhid


Setiap kabar orang yang masuk islam pada masa itu akan diperangi dan disiksa oleh kaum kafir. Begitupun kabilah Bani Makhzum yang selama ini melindungi keluarga Yasir. Sumayyah binti Khayyat dan keluarganya kemudian ditangkap dan disiksa agar mereka kembali murtad. Mereka dijemur di padang pasir yang mataharinya sangat terik dan menyengat, tak membuat Sumayyah binti Khayyat gentar padahal usianya pada saat itu sudah tua. Sumayyah binti Khayyat juga pernah dibuang pada suatu tempat dan ditaburi pasir yang sangat panas dan dadanya diletakkan batu. 

Apa yang dilakukan Sumayyah binti Khayyat?

Dengan keteguhan iman, tak terdengar rintihan atau kesakitan hanya Ahad… Ahad…’ yang terus berulang seperti yang dilakukan Yasir, ‘Ammar, dan Bilal ketika mereka disiksa dengan siksaan yang keji.

Pada saat itu, Rasulullah yang melihat kekejaman itu berseru, 

صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ

Bersabarlah wahai keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.” Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak bab Mengenal Sahabat (III/383).


Sumayyah binti Khayyat mendengar seruan itu semakin tegar dan kokoh keimanannya, begitupun dengan Yasir. Keteguhan ini membuat orang kafir menjadi putus asa dan membuat Abu Jahal melampiaskan lebih dalam lagi dengan menusukkan sangkur yang ada di genggamannya kepada Sumayyah

Maka keluarlah nyawa Sumayyah binti Khayyat dari raganya dengan membawa iman, membuatnya menjadi wanita pertama yang syahid dalam Islam. 



Sumber : https://muslimahwahdah.or.id/meneladani-keteguhan-iman-syahidah-pertama-sumayyah-binti-khayyat

Contact Form

Name

Email *

Message *